Minggu, 15 Oktober 2017

CBR KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

TUGAS MANDIRI I
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
(TIM PENGEMBANG MKDP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN, 2011)


( Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, 2011)



Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran
Oleh ,
DINA AULIANI 1602050019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.. Wb..
Alhamdulilah puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas berkah, rahmat dan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada saya dan tak lupa shalawat dan salam untuk Baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menju zaman yang kaya dengan ilmu pengetahuan untuk umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Critical Book Review”
Selama proses penyelesaian ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dijumpai baik dari segi penyusunan materi yang belum memenuhi kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran berbagai pihak demi mencapai kesempurnaan.
Dalam kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,doa,motivasi, dan semangat dari berbagai pihak kepada penulis.
Akhir kata saya sebagai penulis berharap agar “Critical Book Review” ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi siapa saja yang membacanya. Dengan segala kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada kalian semua, semoga seluruh bantuan dan budi yang telah diberikan kepada penulis akan senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT.


Wassalam
Medan,  Oktober 2017
DINA AULIANI
1602050019


Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.      MANFAAT CRITICAL BOOK REVIEW 1
B.       TUJUAN 1
C.       IDENTITAS BUKU I YANG DI REVIEW 1

BAB II  A. RINGKASAN ISI BUKU I 2
Bab 1 Pengertian, Dimensi, Fungsi, Dan Peranan Kurikulum2
Bab 2 Landasan-Landasan Pengembangan Kurikulum2
Bab 3 Komponen-Komponen Pengembangan Kurikululum2
Bab 4 Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum4
Bab 5 Pengembangan Kurikulum Dan Organisasi Kurikukulum5
Bab 6 Evaluasi Kurikulum7
Bab 7 Konsep Dasar Pembelajaran7
Bab 8 Komponen- Komponen Pembelajaran8
Bab 9 Prinsip – Prinsip Pembelajaran8
Bab 10 Pendekatan, Strategi Dan Model Pembelajaran9
Bab 11 Inovasi, Kurikulum Dan Pembelajaran9
B.  RINGKASAN ISI BUKU II11
Bab 1 Hakikat Kurikulum11
Bab 2 Landasan Pengembangan Kurikulum12
Bab 3 Desain Kurikulum13
Page | ii
Bab 4 Pendekatan Dan Model Pengembangan Kurikulum14
Bab 5 Pengembangan Tujuan Dan Isi Kurikulum15
Bab 6 Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 18
Bab 7 Pengembangan Dokumen KTSP20
Bab 8 Sistem Pembelajaran20
Bab 9 Mengajar Dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum21
Bab 10 Faktor Psikologis Dalam Pembelajaran24
Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran24
Bab 12 Strategi Pembelajaran24
Bab 13 Inovasi Kurikulum Dan Pembelajaran25
Bab 14 Evaluasi Kurikulum Dan Pembelajaran26
Bab 15 Penilaian Portofolio27
BAB III PEMBAHASAN28
A.  Pembahasan Isi Buku28
A.1 Pembahasan Tentang Definisi Kurikulum28
A.2 Pembahasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum28
A.3 Pembasan tentang Model Perkembangan28
A.4 Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran29
A.5 Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum29
A.6 Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran29
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku31

Page | iii
BAB IV PENUTUP34
A.      Kesimpulan34
B.   Rekomendasi Untuk Perbaikan Buku34

DAFTAR PUSTAKA 35


Page | iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Manfaat Critical Book Review :
Ø  Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Ø  Untuk menambah pengetahuan tentang Kurikulum dan Pembelajaran

B.     Tujuan Penulisan Critical Book Review :
Ø Mengulas isi sebuah buku
Ø Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
Ø Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan setiap bab dari buku pertama dan buku kedua
Ø Membandingkan isi buku pertama dan kedua

C.     Identitas Buku I yang direview
1.      Judul Buku            : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
2.      Edisi                      : 2011
3.      Pengarang             : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan
   Pembelajaran
   Dr.Toto Ruhimat, M.Pd.
4.      Penerbit                 : PT RajaGrafindo Persada
5.      Tahun Terbit          : 2011
6.      ISBN                     : 978-979-769-382-4

D.    Identitas Buku II yang direview
1.      Judul Buku            : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
2.      Edisi                      : 2011
3.      Pengarang             : Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd.
4.      Penerbit                 : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP
5.      Tahun Terbit          : 2011
6.      ISBN                     : 978-979-1486-19-4

                                                                                                                  Page | 1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU I
BAB 1. PENGERTIAN, DIMENSI, FUNGSI,  DAN PERANAN KURIKULUM
Kurikulum(curriculum) berasal dari  kata curir (pelari ) dan curere (tempat  berpacu ) dan pada awalnya  digunakan  dalam dunia olahraga. Maka dari itu, kurikulum adalah segala perencanaan yang belajar yang dijadikan pedoman atau acuan dalam kegiatan belajar mengajar.
Fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bagi sekolah kurikulum berfungsi untuk mengawasi pengajar . Bagi masyarakat kurikulum berfungsi untuk membentuk karakter anak, dan fungsi kurikulum bagi siswa adalah membentuk karakter, mental,moral dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
Peranan kurikulum yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis dan evaluatif.
*Peranan Konservatif
Pada peranan konservatif, kurikulum diharapkan dapat membina dan mempengaruhi perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai budaya sosial yang dianggap masih relevan.
*Peranan Kreatif
Kurikulum diharapkan dapat mengembangkan siswa dalam menciptakan ide-ide serta gagasan baru dan dapat mengembangkan segala potensi ataupun bakat yang ada pada diri siswa tersebut.
*Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum diharapkan dapat menjadi filter sosial. Karena tidak semua nilai-nilai  budaya sosial luhur yang baik jika diterapkan dan juga tidak semua perkembangan baru dapat diterima dengan baik oleh siswa.
                                                                                                      Page | 2
Ketiga peranan tersebut sangatlah penting dan harus seimbang. Agar tidak ada ketimpangan yang terjadi yang dapat menyebabkan peranan kurikulum disekolahan menjadi tidak oprimal
BAB 2  LANDASAN-LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM :
Terdapat 4 jenis landasan kurikulum
1.      Landasan Filosofis
Pada landasan ini filsafat sangatlah berhubungan dengan pendidikan. Karena pada dasarnya filsafat  digunakan  sebagai sarana untuk memecahkan setiap masalah pendidikan dan banyak memberikan manfaat yang berkenaan dengan tujuan pendidikan. Salah satu manfaat filsafat adalah dapat menentukan arah dunia pendidikan. Hal ini tentu saja karena menurut artinya filsafat adalah cara berfikir yang kritis, yang mengupas sesuatu sedalamdalamnya.
2.      Landasan Psikologis
Landasan ini adalah landasan yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan. Karena landasan ini berhubungan dengan psikologis, yaitu jiwa anak, perkembangan  anak dan karakter anak. Pada landasan ini kurikulum berharap kepada pendidik agar selalu memperhatikan psikologis anak. Kurikulum berharap agar pendidik dapat mengembangkan segala minat bakat pada anak dan memahami mental anak. Pendidik harus tahu betul, metode apa yang layak ia gunakan pada situasi –situasi tertentu dan pendidik harus dapat menerapkan metode sesuai dengan tahap-tahap perkembangan individu.
3.      Landasan Sosiologis
Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan. Untuk mengahasilkan masyarakat yang baik maka proses sosialisasi dilakukan dengan cara interaksi insani dibina, dan dikembangkan sesuai dengan nilai budaya.
4.      Landasan Teknologi
Yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari hasil riset atau penelitian dan aplikasidari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum
                                                                                                      Page | 3

BAB 3 KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum terbentuk dalam 4 komponen  yaitu Komponen Tujuan, Isi Kurikulum, Metode atau Strategi dan Komponen Evaluasi. Keempat komponen ini harus saling berhubungan agar tidak ada ketimpangan yang mengganggu jalannya sistem. Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi empat yaitu:
1.      Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
2.      Tujuan Pendidikan Institusional (TI)
3.      Tujuan Kurikuler (TK)
4.      Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)
BAB 4 PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip adalah hal yang sangat penting sifatnya dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri sendiri dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri sendiri dan menjadi suatu keercayaan. Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari hakikat itu sendiri.
Ada empat prinsip dalam pengembangan Kurikulum :
1.      Data Empiris (Emprical data) yaitu merujuk pada pengalaman yang terdokumen
2.      Data Eksperimen (eksperimen data) yaitu merujuk pada temuan-temuan dari penelitian
3.      Cerita atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore or curriculum ) adat atau kebiasaan yang masih digunakan masyarakat sekarang
4.      Akal sehat (common sense) hasil
Prinsip pengembangan Kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1)      anggapan kebenaran yang utuh dan menyeluruh(whole truth)
2)      anggapan kebenaran yang parsial (partial truth)
3)      anggapan dan kebenaran yang membutuhkan pembuktian (hypothesis)

Page | 4
Tidak hanya itu prinsip pengembangan dibedakan dalam 2 kategori :
1.      Prinsip umum, biasa digunakan dalam setiap pengembangan kurikulum
2.      Prinsip khusus, biasa digunakan ditempat tertentu dan dalam situasi tertentu.
BAB 5 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN ORGANISASI KURIKUKULUM
Ada  6 Model Pengembangan kurikulum:
1.      Model Ralph Tyler
Ada 4 tahap yang dilakukan :
a.       Menentukan tujuan pendidikan
b.      Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan
c.       Menentukan organisasi pengalaman belajar
d.      Menentukan evaluasi pembelajaran
2.      Model Administratif
Model ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta didukung oleh beberapa ahli, yaitu ahli pendidikan, kurikulum, disiplin ilmu, tokoh masyarakat, tim pelaksana pendidikan, dan pihak dunia kerja.
3.      Model Grass Roots
Model Grass Roots merupakan model pengembangan kurikulum yang dimulai dari arus bawah, maksudnya adalah kurikulum dimulai dari guru-guru lalu pengembangannya dilakukan oleh siswa-siswi, agar kesalahan-kesalahan terkecil hingga terbesar dapat terlihat dan hasilnya pun lebih spesifik.
4.      Model Demostrasi
Model demostrasi adalah model pengembangan kurikulum yang idenya datang dari Grass Roots. Cara pelaksanaanya pun tidak jauh beda.

Page | 5
5.      Model Miller-Seller
Model pengembangan Miller Seller adalah pengembangan kurikulum kombinasi antara model transaksi (Taba’s & Robinson). Dengan tahapan pengembangan sebagai berikut : Klarifikasi Orientasi Kurikulum, Pengembangan Tujuan, Identifikasi model belajar, Implementasi.
6.      Model Taba (Inverted Model)
Model Taba (Inverted Model) adalah modifikasi dari model Tyler. Modifikasi penekanannya pada pemusatan perhatian guru. Pada model ini, guru harus aktif penuh dalam pengembangan kurikulum, guru diposisikan sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum. Ini merupakan ciri dari model Taba.
7.      Model Beauchamp
Terdiri dari 5 tahap, yaitu :1. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum, 2. Menetapkan personalia, 3. Organisasi dan pengembanagn kurikulum, 4. Implementasi kurikulum, 5. Evaluasi kurikulum
Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegaitan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum terbagi atas ruang lingkup atau cakupan (scope), urutan bahan (sequence), kontinuitas (keseimbangan) dan keterpaduan (integrade).
Secara umum terdapat 2 bentuk Organisasi Kurikulum yaitu:
1.      Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)
Dalam Bentuk Kurikulum Meliputi :
a.       Mata Pelajaran Yang Terpisah-Pisah (Separated Subject Curriculum)
b.      Mata Pelajaran Terhubung (Correlated Curriculum)
c.       Fusi Mata Pelajaran (Broadfields Curriculum)
2.      Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Dalam Bentuk Kurikulum Ini Meliputi :
a.       Kurikulum Inti ( Core Curriculum)
Page | 6

b.      Sosial Function Dan Persistent Situations
c.       Exerience Atau Activity Curriculum
BAB 6 EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kienerja yang dievaluasi adalah efektivitas, relevansi, efisiensi dan kelaikan (feasibility) program.
Tujuan Evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan: Perbaikan program, Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak dan Penentuan tindak lanjut pengembangan.
Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu:
1.      Measurement, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan cara pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok
2.      Congruence, yaitu pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai
3.      Ilumination, yaitu studi mengenai pelaksaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar
4.      Educational system Evaluation, yaitu perbandingan performance antara setiap dimensi program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgement
5.      CIPP, yaitu model evaluasi dengan fokus pada content, input, process serta produk
BAB 7 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar.
Page | 7
Konsep awal memahami pembelajaran ini dapat dipandang dari apa itu”belajar”. Perubahan dan munculnya beberapa konsep dan pemahaman tentang belajar merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia khusunya yang berhubungan dengan upaya mengubah prilaku,sikap, pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-tugas selama hidupnya
BAB 8 KOMPONEN- KOMPONEN PEMBELAJARAN
Kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada didalam konteks guru murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada didalam konteks guru murid dikelas formal. Akan tetavi meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Dalam pembelajaran memiliki komponen yaitu: tujuan, bahan(materi pembelajaran), strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran
BAB 9 PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN
Prinsip pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, maupun keterampilan)Bahwa untuk terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien maka terdapat bebrapa ketentuan, kaidah, norma atau disebut dengan prinsip pembelajaran yang harus menjadi perhatian dan menjadi inspirasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam 2 bagian, yaitu: 1. Prinsip pembelajaran yang bersifat umum, yaitu bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relative permanen, peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kondarati untuk ditumbuhkembangkan, perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan      2. Prinsip pembelajaran yang bersifat khusus, yaitu Prinsip Perhatian dan Motivasi, Keaktifan, Keterlibatan Langsung, Berpengalaman, Pengulangan, Tantangan, Balikan dan Penguatan dan Prinsip Perbedaan Individual.
Page | 8

BAB 10 PENDEKATAN, STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tetentu. Jenis strategi pembelajaran dapat dipahami berdasarkan : rasio guru dan siswa yang terlibat dalam pembelajaran, pola hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam pengelolaan pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran, dan proses berfikir dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran.

BAB 11 INOVASI, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Everett M. Rogers(1983) menyebut difusi adalah proses untuk mengkomunikasikan suatu inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu. Ada 4 ciri utama inovasi pendidikan, yaitu: 1. Memiliki kekhasan/khusus, artinya suatu inovasi akan memiliki cirri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem termasuk hasil yang diharapkan. 2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisnalitas dan kebaruan. 3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, artinya bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui proses yang tergesa-gesa namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
Ciri-ciri Inovasi :
1. Adanya keuntungan relative(relative advantages)
2. Memiliki kekompakan dan kesepahaman(compatibility)
3. Memiliki derajat kompleksitas (complexity)
Page | 9

4. Dapat dicobakan(trialability)
5. Dapat diamati(observability)
Tahapan dari proses keputusan Inovasi:
1. Tahap pengetahuan (knowledge)
2. Tahap bujukan (persuation)
3. Tahap pengambilan keputusan(decision making)
4. Tahap implementasi(implementation)
5. Tahap konfirmasi(confirmation)
Dalam inovasi ada  cirri yang bisa diperhatiakan yaitu: penggantian, perubahan, penambahan, penyusunan kembali, penghapusan dan penguatan. Mental Block Barriers merupakan hamnbatan yang disebabkan oleh sikap mental, severti salah persepsi atau asumsi, cenderung berfikir negative, dihantui oleh kecemasan dan kegagalan. Sedangkan hambatan yang sifatnya culture block(hambatan budaya), antara lain berupa adat yang sudah mengakar dan mentradisi, taat terhadap tradisi setempat. Hambatan social block (hambatan sosial) yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar, misal perbedaan suku dan agama atau ras.


Page | 10
RINGKASAN ISI BUKU II
BAB 1 HAKIKAT KURIKULUM
Menurut Murray Print 1993 Kurikulum meliputi : Planed learning experiences, Offered within an educational institution / program, Represented as a document, Includes experiences resulting from implementing that document.
Saylor dan Alexander (1956) yang mengatakan “The curriculum is the sumtotal of school’s efforts to influence learning, wether in classroom, on the playground, or out of school”. Maksudnya adalah kurikulum itu bukan hanya dipelajari akan tetapi menyangkut mata pelajaran yang harus dipelajari akan tetapi menyangkut seluruh usaha sekolah untuk memengaruhi siswa belajar baik didalam maupun diluar kelas atau bahkan di luar sekolah. Jadi, kurikulum adalah suatu rancangan program belajar yang sengaja dirancang untuk mengatur proses atau jalannya sistem pembelajaran.
Kurikulum memiliki 3 peran yaitu:
1.      Peranan Konservatif, kurikulum berperan dalam membentengi siswa dari pengaruh yang dapat merusak nilai luhur.Pada peranan ini, siswa harus melestarikan berbagai nilai budaya warisan masa lalu.
2.      Peranan Kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru yang dapat membuat siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial di masyarkat maupun di lingkungan sekolah.
3.      Peranan Kritis dan Evaluatif, kurikulum juga berperan untuk filter atau penyeleksi nilai dan budaya yang harus dipertahankan dan menyeleksi nilai atau  budaya baru yang harus dimiliki peserta didik. Disini kurikulum harus berperan juga sebagai pengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat  untuk kehidupan peserta didik.
Ada beberapa fungsi kurikulum bagi siswa menurut Alexander Inglis (dalam Hamalik, 1990) :

Page | 11

a.       Fungsi Penyesuaian (The adjustive or adaptive function), kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
b.      Fungsi Integrasi (The Integrating function), kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi secara utuh
c.       Fungsi Pemilihan (The selective function), kurikulum harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya
d.      Fungsi Diagnostik (The diagnostic function), kurikulum digunakan untuk mengenal dan memahami kelemahan dan kelebihan siswa
e.       Fungsi Persiapan (The Preparation function), kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun di kehidupan masyarakat
Ada 2 jenis kurikulum yang harus di perhatikan yaitu : Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual.
1.      Kurikulum Ideal, adalah kurikulum yang dijadikan acuan dan pedoman guru dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai acuannya.
2.      Kurikulum actual adalah kurikulum yang dalam proses pengerjaannya belum maksimal
BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum adalah proses penyuluhan susunan rencana tentang isi dan bahan pengajaran yang harus dipelajari serta menemukan bagaimana cara mempelajarinya.
Ada beberapa prinsip kurikulum :

Page | 12
a.       Prinsip Relevansi, yaitu kurikulum yang dapat membawa siswa agar dapat hidup sesuai dengan nilai nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam bidang pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan penerapan masyarakat
b.      Prinsip Fleksibilitas, kurikulum harus bersifat lentur dan fleksibel. Artinya kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
c.       Prinsip Kontinuitas, kurikulum harus dapat menjaga kesinambungan dan keterkaitan antara materi materi pelajaran dan jenis program pendidikan, hal ini agar tidak  terjadi  pengulangan materi pelajaranan yang diguanakan dalam segala keterbatasan
Landasan Landasan Pengembangan Kurikulum
·         Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum
Filsafat memgang peranan penting terhadap perkembangan kurikum diantaranya, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan, filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan, filsafat dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.
·         Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum
Psikologis merupakan salah satu peranan penting dalam kurikulum, seorang guru harus memahami minat dan bakat yang dimiliki oleh siswanya, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sebab jika seorang guru tidak memahami psikologis siswanya, maka sulit bagi siswa

BAB 3 DESAIN KURIKULUM
Terdapat tiga bentuk organisasi dalam kurikulum :

Page | 13

·         Subjected Centered Curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah.
·         Correlatad Curriculum, bahan atau mata pelajaran tidak disajikan dalam terpisah tetapi segala mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau sejenis dikelompokkan menjadi suatu bidang studi semisal pelajaran Sains.
·         Integrated Curriculum, tidak lagi menampakkan mata pelajaran atau bidang studi tetapi lebih kepada unit yang mencari dan menganalisi fakta untuk memcahkan masalah.
 Berikut ini desain kurikulum:
a.       Desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, persfektif status quo (The status quo persfective) adalah rancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat, persfektif pembaharuan (the reformist persfective) adalah kurikulum yang dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri, persfektif masa depan (the futurist persfective) adalah kurikulum yang lebih mengutamakan kepentingan sosial daripada kepentingan individu.
b.      Desain kurikulum yang berorientasi pada siswa antara lain, persfektif kehidupan anak di masyarakat dan psikologis.
c.       Desain kurikulum teknologis, model desain ini difokuskan kepada  efektivitas program, metode an bahan bahan yang dianggap mencapai tujuan
BAB 4 PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Ada dua pendekatan pengembangan kurikulum:
1.      Pendekatan Top Down, pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif para penjabat pendidikan atau para administrator atau dari para administrator atau dari para pemegang kebijakan pendidikan seperti dirjen atau kepala Kantor Wilayah
2.      Pendekatan Grass Roots, pengembangan kurikulum berasal dari para pemegang kebijakan kemudian turun ke stafnya atau dari atas kebawah atau dengan kata lain pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas.
Page | 14
Model – model Pengembangan Kurikulum :
1.      Pengembangan Kurikulum Model Tyler
2.      Pengembangan Kurikulum Model Taba
3.      Pengembangan Kurikulum Model Oliva
4.      Pengembangan Kurikulum Model Beauchamp
BAB 5 PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum. Pertama, tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Kedua, dapat membantu dalam mendesain model kurikulum dan sistem pembelajaran. Ketiga, dapat digunakan sebagai control kualitas pembelajaran.
Bloom mengklasifikasikan 3 domain tujuan :
1.    Domain kognitif tujuan pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir. Domain ini terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu :

a.       Pengetahuan
b.      Pemahaman
c.       Penerapan
d.      Analisis
e.       Sintesis
f.       Evaluasi

2.    Domain afektif, berkenaan dengan sikap, domain ini merupakan kelanjutan dari domain kognitif. Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakalatelah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif memiliki 5 tingkatan, yaitu :

b.         Penerimaan
c.         Merespons           
d.        Menghargai
e.       Mengorganisasi
f.       Karakterisasi nilai

3. Domain Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan seseorang. Domain psikomotor memiliki 6, tingkatan yaitu :

a.         gerak refleks
b.         keterampilan dasar
c.         keterampilan perceptual
d.      keterampilan fisik
e.       gerakan keterampilan    
f.       komunikasi nondiskursif

Page | 15
Tujuan pendidan dari bersifat umum sampai kepada tujuan khusus itu dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)                       
2. Tujuan Institusional (TI)
3. Tujuan Kurikuler (TK)                               
4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran(TP)
Bahan atau materi kurikulum adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Sumber –sumber Materi Kurikulum,
Ada 3 sumber materi kurikulum:
1.    Masyarakat beserta budayanya, sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup dimasyarakat. Dengan demikian apa yang dibutuhkan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isi kurikulum. Kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum meliputi masyarakat lingkungan sekitar local, dalam tatanan nasional, dan masyarakat global.
2.    Siswa sebagai sumber materi kurikulum, tugas dan fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan seluruh potensi siswa. Oleh sebab itu kebutuhan anak menjadi salah satu sumber materi kurikulum. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan isi kurikulum dikaitkan dengan siswa, yakni 1) kurikulum sebainya sesuaikan dengan perkembangan anak 2) Isi kurikulum sebaiknya mencakup keterampilan 3) Siswa hendaknya didorong untuk belajar secara aktif 4) materi kurikulum hendaknya sesuai dengan minat dan keinginan siswa



Page | 16
Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum:
a.    Identifiaksi kebutuhan, maksudnya pengembang kurikulum dituntut berfikir kritis untuk mengevaluasi dan menyeleksi bahan atau materi yang sesuai dengan kebutuhan.
b.    Mendapatkan bahan kurikulum, maksudnya bahan kurikulum dapat diperoleh dari jurnal penelitian, menelaah sumber-sumber literature yang baru, melacak informasi internet
c.    Analisis bahan, maksudnya analisis bahan kurikulum diperlukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Kesalahan dari sudut kelengkapan maupun keakuratan dapat mengakibatkan rendahnya kualitas kurikulum
d.   Penilaian bahan kurikulum, maksudnya kriteria untuk menentukan bahan layak atau tidak adalah dengan cara menguji scope dan sequence-nya. Apakah tingkat kedalaman dan urutan bahannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
e.    Membuat keputusan mengadopsi bahan, maksudnya penentuan kelayakan  bahan harus dilakukan secara objektif. Oleh karena itu para pengembang kurikulum harus hati-hati serta menjauhkan diri dari kepentingan subjektif
Kriteria penetapan materi kurikulum
Ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan materi kurikulum, yakni:
a)tingkat kematangan siswa
 b) tingkat pengalaman anak
c) taraf kesulitan materi
Page | 17

BAB 6 HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralisasi. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
 Ada beberapa hal yang berhubungan dengan makna kurikulum operasional.
Pertama, sebagai kurikulum operasional KTSP dalam pengembangannya tidak terlepas dari ketetapan yang disusun pemerintah secara nasional. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Pasal 36 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Kedua, sebagai kurikulum operasional KTSP harus memerhatikan cirri khas kedaerahan sesuai dengan bunyi UU No.20 tahun 2003 ayat 2 yakni bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsif diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum didaerah memiliki keleluasan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran, misalnya dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran.
Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum maka KTSP memiliki unsur karakteristik, yaitu:
a.       Berorientasi pada disiplin ilmu
b.      Berorientasi pada pengembangan individu
c.       Mengakses kepentingan daerah
d.      Merupakan kurikulum teknologis

Page | 18
Secara khusus diterapkannya KTSP adalah :
1) meningkatkan kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
2) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
3) meningkatkan kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Pengembangan KTSP didasarkan 2 landasan pokok yakni landasan empiris dan landasan formal.
Ø  Landasan empiris di antaranya:
1) adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan baik proses maupun hasil 2) Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dengan potensi dan kebutuhan yang berbedam dan kebutuhan harus dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan dan pengembangan kurikulum
3) Peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif
Ø  Landasan Formal, yaitu dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP :
1.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2.    Beragam dan terpadu
3.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.    Menyeluruh dan berkesinambungan
6.    Belajar sepanjang hayat
7.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Page |19
Proses Penyusunan KTSP :
1.    Analisis konteks
·  Mengidentifikasi standar isi dan standar kemampuan lulusan
·  Menganalisis semua kondisi yang ada
·  Menganalisis peluang dan tantangan
2.    Mekanisme Penyusunan
a.    Tim Penyusun
·      Tim Penyusun, tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
·      Tim penyusun KTSP pad MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota
·      Tim Penyusun KTSP pada SDLB, SMPLB, dan SMALB terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
b.    Kegiatan   
c.    Pemberlakuan
BAB 7 PENGEMBANGAN DOKUMEN KTSP
Struktur KTSP terdiri dari 2 dokumen. Dokumen pertama berisi tentang acuan pengembangan KTSP memuat latar belakang, tujuan dan prinsip pengembangan, tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan. Kedua berisi tentang Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 8 SISTEM PEMBELAJARAN
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ada 3 hal penting dalam sistem yakni: 1) Setiap sistem pasti memiliki tujuan 2) Sistem selalu mengandung satu proses 3) Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.

Page | 20
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap sistem pembelajaran :
1.      Faktor guru, guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran
2.      Faktor siswa, siswa adalah organism yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Sikap dan penampilan siswa di kelas juga merupakan aspek lain yang mempengaruhi proses pembelajaran
3.      Faktor sarana dan prasarana, sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran
4.      Faktor lingkungan, ada 2 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan iklim sosial-psikologi. Organisasi kelas yang terlalu besar memiliki kecenderungan sebagai berikut : a) sumber daya kelompok semakin luas sehingga waktu yang tersedia semakin sempit b) kelompok kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan sumber daya yang ada  c) kepuasan belajar setiap siswa cenderung menurun d) perbedaan individu semakin tampak sehingga semkain sukar mencapai kesepakatan e) semakin banyak siswa yang menunggu untuk sama sama maju mempelajari materi pelajaran baru f) semakin banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam iklim belajar

BAB 9 MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM
Konsep Dasar Mengajar
Sebagai proses menyampaikan ilmu pengetahuan, mengajar memiliki karakteristik yaitu:
a.       Proses pengajaran berorientasi pada guru
b.      Siswa sebagai objek belajar
c.       Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu
d.      Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran


Page | 21
Bruce Weil (1980) mengemukakan 3 prinsip penting dalam proses pembelajaran:
1.      Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif
2.      Berhubungan dengan tipe tipe pengetahuan yang harus di pelajari. Ada tipe pengetahuan fisik, sosial, dan logika
3.      Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial
Makna pembelajaran ditunjukkan oleh beberapa ciri sebagai berikut :
1.      Pembelajaran adalah proses berpikir
2.      Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak
3.      Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat
Prinsip – Prinsip Mengajar :
1.      Berorientasi pada tujuan, yaitu segala aktivitas guru dan siswa mesti di upayakan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Keberhasilan strategi pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran
2.      Aktivitas, yaitu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa, baik aktivitas fisik maupun psikis
3.      Individualitas, mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap individu siswa walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa
4.      Integritas, yaitu mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Jadi, tidak saja mengembangkan aspek kognitif saja, melainkan asvek afektif dan psikomotor
5.      Interaktif, yaitu mengajar bukan hanya menyampaikan pengetahuan melainkan dianggap sebagai mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar
6.      Inspiratif, yaitu proses pembelajaran harus dapat memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Oleh karena itu , guru mesti membuka berbagi kemungkinan yang dapat dikerjakan siswa
7.      Menyenangkan, yaitu proses pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa
Page | 22
8.      Menantang, yaitu proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal
9.      Moyivasi, yaitu dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu
Makna Belajar
Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Ada banyak faktor yang menyebabkan perubahan tingkah laku diantaranya:
1) perubahan tingkah laku  karena pengaruh obat
2) perubahan perilaku karena kematangan
3) perubahan perilaku karena penyakit
4) perubahan perilaku karena pertumbuhan jasmani
Berkenaan dengan hasil belajar Gagne mengemukakan ada 5 jenis  hasil belajar :
1.      Belajar kemahiran intelektual (kognitif), ada 3 tipe yaitu belajar membedakan atau diskriminasi, belajar konsep dan belajar kaidah
2.      Belajar informasi verbal
3.      Belajar mengatur kegiatan intelektual
4.      Belajar sikap
5.      Belajar keterampilan motorik
Teori Belajar
Banyak teori belajar yang membahas tentang terjadinya tingkah laku. Setiap teori berpangkal dari pandangan tentang hakikat manusia , yaitu pandangan hakikat manusia menurut Jack Locke manusia merupakan organism pasif sedangkan menurut Leibnitz manusia merupakan organisme aktif.

Page | 23
BAB 10 FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM PEMBELAJARAN
Motivasi adalah dorongan yang davit menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Fungsi motivasi : mendorong siswa untuk beraktivitas dan motivasi sebagai pengarah
Upaya untuk membangkitkan motivasi: a) memperjelas tujuan yang ingin dicapai b) membangkitkan minat siswa c) mencivtakan suasana yang menyenangkan d) berilah pujian yang wajar terhadap keberhasilan siswa e) berikan penilaian f) ciptakan persaingan dan kerja sama
Proses pengamatan : 1) penerimaan rangsangan dari luar 2) pengiriman rangsangan ke pusat kesadaran atau otak 3) pemberian tafsiran terhadap rangsangan yang diterima

BAB 11 GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
·         Meningkatkan professional guru :
a.       Guru sebagai jabatan professional
b.      Mengajar sebagai pekerjaan professional
c.       Kompetensi professional guru
·         Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran :
a.       Guru sebagai sumber belajar
b.      Guru sebagai fasilitator
c.       Guru sebgai pengelola
d.      Guru sebagai demonstrator
e.       Guru sebagai pembimbing
f.       Guru sebagai motivator
g.      Guru sebagai evaluator
BAB 12 STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang akan didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Page | 24
Pertimbangan Strategi Pembelajaran:
a.       Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
b.      Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c.       Pertimbangan dari sudut siswa
d.      Pertimbangan – pertimbangan lainnya
Jenis Strategi Pilihan :
1.      Strategi Pembelajaran Ekspositori
2.      Strategi Pembelajaran Inkuiri
3.      Strategi Pembelajaran Kooperatif

BAB 13 INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Inovasi kurikulum dan pembelajaran yaitu ide, gagasan atau tindakan tindakan tertentu dalam bidang kurikulum  dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.
Masalah pendidikan sebagai sumber Inovasi :
1.      Masalah Relevansi Pendidikan
2.      Masalah Kualitas Pendidikan
3.      Masalah Efektivitas dan Efisiensi
4.      Masalah Daya Tampung yang Terbatas
Difusi dan keputusan Inovasi, yaitu proses komunikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bentuk inovasi antar warga masyarakat sasaran sebagai penerima inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu
Hambatan Inovasi : a) estimasi yang tidak tepat b) konflik dan motivasi c) inovasi tidak berkembang d) masalah financial e) penolakan dari kelompok tertentu f) kurang adanya hubungan sosial


Page | 25
Beberapa jenis Inovasi dalam Kurikulum dan Pembelajaran :
1.      Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP)
2.      Penyelenggaraan Sekolah Lanjutan (SLTPT)
3.      Pengajaran Melalui Modul
4.      Pembelajaran Melalui Komputer

BAB 14 EVALUASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan, bisa berupa benda, orang, keadaan.
Fungsi evaluasi:
a.       Alat yang penting sebagai umpan balik siswa
b.      Untuk mengetahui ketercapaiam siswa dalam menguasai tujuan
c.       Memberikan informasi untuk mengembangkan kurikulum
d.      Digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan
e.       Bagi pengembang kurikulum untuk menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai
f.       Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah
Ruang Lingkup Evaluasi :
1.      Evaluasi Kurikulum Sebagai Suatu Program Atau Dokumen
2.      Evaluasi Pembelajaran Sebagai Implementasi Kurikulum
3.      Evaluasi Berbasis Kelas

Page | 26
BAB 15 PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian Portofolio memiliki manfaat yaitu:
1.       Dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa
2.      Merupakan penilaian yang autentik
3.      Dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang maksimal tanpa meresa tertekan
4.      Dapat menumbuhkan motivasi belajar

Page | 2
BAB III
PEMBAHASAN
A.  Pembahasan Isi Buku
A.1 Pembahasan tentang Definisi Kurikulum
Kurikulum menurut buku yang direview petama adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis maupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.
Sedangkan kurikulum menurut menurut buku yang direview kedua adalah mata pelajaran ynag harus dikuasai anak didik.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai , isi materi dan pengalaman belajar  yang harus dilakukan siswa
A.2  Pembasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen pengembangan kurikulum menurut buku yang direview pertama ada 4 komponen yaitu : 1) tujuan 2) isi 3) metode dan 4) evaluasi
Sedangkan komponen sisterm pembelajaran menurut buku yang direview kedua terdiri dari 5 komponen yaitu : 1) tujuan 2) isi/materi 3) metode 4) media dan 5) evaluasi 
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka setiap komponen harus berkaitan satu sama lain.
A.3 Pembasan tentang Model Perkembangan
Model Perkembangan menurut buku yang direview pertama yaitu  langkah sistematis dalam proses penyusunan kurikulum.
Model Perkembangan menurut buku yang direview kedua yaitu sarana untuk mempermudah berkomunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat persfektif untuk mengambil keputusan.
Page | 28
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka model perkembangan yaitu proses sistem perencanaan program pembelajaran dalam bentuk naratif, mathematic dan grafis dalam proses penyusunan kurikulum.
A.4 Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
Strategi pembelajaran menurut buku yang direview kedua Keemp (1995) yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka strategi pembelajaran adalah rencana atau rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
A.5 Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview pertama yaitu untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria
 Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview kedua yaitu suatu proses mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka evaluasi kurikulum adalah suatu proses untuk memeriksa kinerja kurikulum dengan menunjukkan kualitas yang dinilai.
A.6 Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran
 Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru atau berupa praktik-praktik tertentu atau berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan olah teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan tertentu.

Page | 29
Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview kedua yaitu suatu idea tau gagasan atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka inovasi kurikulum adalah ide atau pemikiran cemerlang untuk menyelesaikan maslah di bidang pendidikan 


Page | 30
A.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN  BUKU
Kelebihan Buku I
1.    Bahasa yang digunakan sangatlah ilmiah, ini bagus untuk mahasiswa untuk menambah wawasan dalam penggunaan bahasa keilmiahan
2.    Pada buku ini banyak hal yang pernah saya alami ketika menjadi siswa, dimana menjelaskan bagaimana guru seharusnya dan bagaimana siswa seharusnya. Buku ini baik bagi saya karena saya adalah calon pendidik anak bangsa
3.    Dalam buku ini dijabarkan dan membahas prinsip – prinsip pembelajaran.Sehingga pembaca mengetahui prinsip apa saja yang termasuk dalam pembelajaran
4.    Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
5.    Buku ini memiliki alur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tidak membuat saya bingung dalam memahami hal hal yang disampaikan dari buku ini, buku ini menjelaskan dengan detail. Apa yang disampaikan pun seimbang
6.    Beberapa pada bagian bab terdapat rangkuman yang berisiskan ringkasan materi dari bab tersebut. Sehingga dapat memudahkan untuk mencari penjelasan yang singkat dan mudah dimengerti
7.    Desain buku sangat menarik
8.    Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan kurikulum dan pembelajaran
9.    Setiap bab terdapat soal latihan, yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agra mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat disetiap bab yang sudah dipelajari
Kekurangan Buku I
1.    Harga buku yang lumayan mahal sehingga sulit untuk dimiliki oleh semua orang khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah
2.    Menggunakan bahasa yang sangat ilmiah sehingga membuat saya sulit dalam memahami hal hal yang ingin disampaikan oleh penulis buku.
3.    Isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas, sehingga para mahasiswa terpaksa harus mencari referensi lagi di buku lain.

Page | 31
4.    Buku ini tidak memaparkan secara rinci bagaimana pengimplementasian dari isi buku dalam kegiatan langsung di lembaga pendidikannya, namun hanya terpaku pada materi saja
5.    Penulisan di buku ini tidak menarik, yang mana tulisan tulisan dalam buku hanya menggunakan warna hitam, sehingga kurang dapat menarik minat mahasiswa untuk membacanya
Kelebihan Buku II
1.    Cover buku lebih menarik karena warna percetakan cover cukup cerah
2.    Harganya lebih murah, dengan harga yang lebih murah maka mahasiswa dapat membelinya
3.    Isi buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh matrik yang dapat mempermudah kita untuk lebih memahami lagi dan bagaimana pendidikan itu yang sebenarnya
4.    Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan menggunakan bahasa yang tidak baku sehingga dengan bahasa yang komunikatif memudahkan mahasiswa dalam memahami isi buku
5.    Buku ini menjelaskan secara rinci tentang KTSP dibandingkan buku pada umumnya
6.    Buku ini banyak menjelaskan dan menjabarkan mengenai teori sekaligus implementasinya sehingga memperjelas isi dari buku tersebut
7.    Refernsi referensi yang digunakan dalam penulisan buku ini sebagian besar merupakan buku buku karya luar negeri yang menyajikan teori cukup bagus
8.    Buku ini lebih domain memaparkan pada praktik dalam dunia pendidikan masa kini
Kekurangan Buku II
1.Tidak memiliki banyak warna dalam bukunya. Hanya ada warna hitam dan putih
2. Tidak adanya menjabarkan secaras detail tentang biodata dari penulis
3. Penulis kurang teliti tentang kerapian buku, hal ini dibuktikan dengan tidak rapinya spasi penulisan dan munculnya daftar isi pada bagian tengah buku
Page | 32
4. Tidak disertai latihan atau pertanyaan yang dimuat dalam buku tersebut
5. Dalam penjelasan disetiap sub bab dibuku ini hanya menjelaskan menggunakan sistem paragraph baru sehingga jika pembaca tidak teliti bisa melewatkan informasi penting tersebut. Seharusnya ditulis dalam bentuk point
PERBANDINGAN BUKU I DAN BUKU II
Dari yang saya baca mengenai 2 buku “Kurikukulum dan Pembelajaran” karya Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan buku kedua karya Wina Sanjaya, saya dapat membandingkan kedua buku ini sebagai berikut:
Dari segi cover : Buku kedua memiliki cover lebih menarik ketimbang buku pertama karena buku pertama karena buku kedua memiliki warna cover yang warnanya lebih cerah
Dari segi isi : Buku I cukup baik dan mudah dipahami. Disetiap bab di buku 1 dilengkapi gambar yang mendukung isi dari buku, sehingga membantu proses pemahaman oleh mahasiswa. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Beberapa bagian bab terdapat terdapat rangkuman yang berisikan ringkasan materi dari bab tersebut.Dengan demikian hal itu dapat memudahkan kita untuk mencari penjelasan yang jelas dan singkat serta mudah dimengerti. Pada setiap bab pada buku ini adanya dilampirkan latihan-latihan yang dapat menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami isi materi  
Dari segi kerapian : Buku pertama lebih rapi daripada buku kedua karena pada bukuj kedua terdapat bercak-bercak tinta dan kurang rapi spasi penulisannya
Dari segi harga : Buku kedua memiliki harga lebih murah daripada buku pertama, sehingga bagi mahasiswa buku ini lebih murah daripada buku pertama, sehingga bagi mahasiswa buku ini lebih mudah dijangkau untuk dibeli
Dari segi referensi : Buku pertama memiliki referensi yang cukup banyak sama halnya bukku kedua. Namun pada buku kedua penulis banyak mengambil teori dari penulis sehingga kurang penjelasannya tentang bagaimana kurikulum di Indonesia dan bagaimana sistemnya.
Page | 33
BAB IV PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Dari kedua buku dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kualitas yang cukup baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar.Kita ketahui bahwa begitu pentingnya kurikulum dan pembelajaran di bangku sekolah dan perkuliahan. Bisa kita lihat dari segi isi buku pertama dan kedua yang menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang kurikulum dan pembelajaran meski masih ada sedikit kekurangan.
Kurikulum dan pembelajaran sangat perlu untuk dipelajari bagi mahasiswa yang mengambil jurusan di FKIP. Karena dari buku inilah kita dapat mempelajari bagaimana kurikulum, penyusunannya, pengembangannya dan kaitannya dengan pembelajaran.
Kedua buku ini bisa menjadi referensi dalam belajar, baik bagi mahasiswa yang mempelajari tentang kurikulum, bagi calon pendidik dan bagi tenaga pendidik baik dosen maupun guru
B.       REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN BUKU
Saran untuk buku pertama seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar teori-teori yang disajikan di dalam buku lebih lengkap, buku pertama diharapkan lebih banyak membahas tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran dalam arti luas dan lebih banyak menjelaskan menggunakan diagram atau matriks agar lebih membantu pembaca dalam memahami isi buku dan memperhatikan lagi desain cover agar lebih menarik dan membuat harga buku lebih terjangkau.
Saran untuk buku kedua diharapkan lebih teliti dalam pengetikan, referensi lebih ditambahkan agar lebih banyak ilmu yang bisa didapatkan pembaca, dan lebih memperhatikan bercak bercak tinta yang dapat mengurangi kerapian dan memperhatikan spasi pada penulisan buku.

Page | 34

DAFTAR PUSTAKA

pembelajaran, T. p. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: RajaGrafindo Persada.
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M. (2011). kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Kencana Media Group.


Page | 35




1 komentar:

  1. Gambling Commission: New Jersey gambling - JTM Hub
    The 용인 출장마사지 New Jersey Gaming Commission is 수원 출장마사지 investigating a number of gambling issues related to the New Jersey Department of Gaming's What is 양산 출장마사지 the State of New Jersey in 2021?Who regulates 인천광역 출장안마 gambling in New 김천 출장샵 Jersey?

    BalasHapus